(Warning : maklum aja na, kalo kalimatnya agak Lebay dikit)
Hai teman bloger sejati apa kabar kalian semua, wish all the fuckin shit not in your mind anymore…. Entah knapa pagi ini aku terinspirasi skali dari seseorang buat nulis ini. Sengaja aku pilih tema mengenai ego agar saya sendiri tidak termakan ataupun terjerat dalam ego semata. Kata orang jalani kehidupan itu tidak gampang, itu berarti ada-ada saja hal yang tidak menyenangkan hati kan. Bejibun banyaknya hal-hal yang membuat gusar gak ada salahnya kan kalo ku tumpahkan semua kegelisahanku sama orang terdekatku, agar ada yang mengerti semua harapan yang kita miliki.. hmmm.. tapi aku mikir lagi (ni prinsip aku aja Bru) kalo ku cerita semua tentang aku sama orang lain gak menutup kemungkinan kalo orang ntu critain lagi ma teman-teman yang lain kan (NGEMBER) dan pada akhirnya berkembang menjadi Hot Shot atau Insert alias Gosssip,, okelah gak sampe teriak-teriak layaknya orang demonstrasi tapi tetap aja dia ntu cerita ke orang dengan wanti-wanti “jangan kastau-kastau na”, bullshit dah. Aku yakin kayaknya aku cukup kuat untuk menerima semua kenyataan, tanpa harus merengek pada orang lain, ni semua berkat didikan Ayah kok.
karena takut ma kejadian itu ku mutusin lebih baik nulis aja. aku tak mampu mengatakan apa yang kuinginkan itulah sebabnya ku putuskan menulis. Lewat menulis bisa ku tumpahkan semua apa yang bersedimentasi dalam hatiku, bisa kujelaskan dengan sempurna apa yang tak mampu diungkapkan oleh lisanku seperti yang kau pinta, maka jika kau ingin tahu apa isi hatiku cukup dengan membaca apa yang digoreskan jemariku dan seperti yang kutulis diatas ada dia sumber inspirasiku sehingga aku tak pernah merasa sepi saat ingin menulis karena ia selalu hadir dipikiranku (wadohhhhhh lebay cekaleee pwa..)
dimasa kecilku waktu cairan warna kesukaanku masih suka turun dari lubang hidung aku pernah nangis parah sekali hingga memberontak hanya karena uang 500 rupiah yg berlatar belakang monyet itu di berikan kepada adikku karena adikku juga menginginkannya dan sebagai gantinya aku di berikan bunda uang 5 ribuan tetapi tetap saja aku menolaknya dengan keras. Padahal kan 5 ribu banyak dibanding 5 ratus,,maklumlah anak-anak cuman lihat casing doang. Bunda berusaha membujuku agar mau menerimanya, tetapi sekali lagi telingaku tertutup untuk mendengar suara penjelasannya. Pokoknya yang terpenting aku mendapatkan apa yang aku mau “titik “ itu saja.
Kalau di bandingkan sekarang udah seGede ini aku maulah, ambil aja tu si Monyet. Dulu itu Aku masih lugu dengan istilah moneter, aku hanya melihat apa yang kuinginkan tanpa mau berpikir dulu apa sih keuntungan dibalik itu semua, Karena tangisanku gak ada yang peduli’in akhirnya aku lari aja dari rumah malam hari , menembus kegelapan malam. Saat itu usiaku gak tau berapa yang jelasnya kelas 1 SD cawu 1, awalnya takut sih keluar tengah malam (takut setan) tapi karena emosi udah membuncah jadinya hilang deh takutnya. Aku duduk terpaku digelapnya malam meratapi nasibku sambil menahan kedongkoloan dalam dada saat usiaku begitu dini tepat di puncak pendakian lorong rumahku, gak peduli tanahnya becek… aghh duduk aja. Aku terlihat diam tetapi kalau teman-teman semua masuk kedalam pikiranku, kalian semua akan melihat kekacauan persis kayak Anak Muda yang tinggal disekitar Wilayah kampus baru Unhalu lagi buat acara potong-potongan, baku hambur istilahnya, saling melempar dan menegangkan . Sesekali aku mengambil napas sepotong-sepotong itu karena sedihnya parah buangattttt,,,ku terisak sendiri gak ada yang nemenin.
Saat aku masih khusyuk dengan tangisanku sambil tertunduk menyandarkan wajahku pada lengan yang melingkar tepat dilutuku dirakaat ke-2 (kayak sholat aja) Bunda datang menghampiriku. Tanpa sepatah Kata Ia langsung mendekapku dengan erat sambil membisikan beberapa kalimat di telingaku. Tiba-tiba saja bahu kananku terasa dingin seperti terkena air hujan, setalah ku menoleh aku sadari bahwa itu air mata bunda yang tertumpah, kutatap matanya, disudut matanya yang sebelah kiri kulihat masih ada beberapa tetes lagi yang bergelantungan mengantri untuk jatuh. Belum sempat air mata itu memecah segera ku tepis semua dengan tanganku sembari memeluknya dengan erat. Aku kembali menangis,,ini bukan karena uang Monyet aku yang di ambil sang adik tetapi jujur karena aku tak sanggup melihat Bunda menangis.
Intinya..
Benarkah dengan merugikan orang lain dan hanya mementingkan diri sendiri kita disebut egois? I said no, orang yang egois justru orang cerdas, berkepribadian luhur dan disukai banyak orang, dan biasanya merekalah orang-orang sukses.
Jadi jika kita hanya berkorban apa adanya demi orang lain atau bahkan tak pernah mau berkorban itu bukanlah sifat yang egois melainkan kecurangan yang telah kita lakukan. Jika kita senantiasa menyakiti hati orang lain dengan sadar dan tanpa sadar itu bukan berarti kita egois mempertahankan sifat kebiasaan kita tapi sekali lagi itu hanyalah perampasan/perampokan hak atas seseorang untuk bahagia. Jika kita masih berpikir akhh… masih ada orang yang lebih baik dari dia, lebih pintar, masih ada yang lebih patut kuhargai bukanlah Ego yang berperan tetapi sifat Takabur yang mengisi relung hati kita.
Di masa kecilku itu aku memberontak demi selembar uang 500 an, apakah egoku terlalu gede hingga berusaha untuk mempertahankannya?.., kayaknya itu namanya Serakah deh bukan Ego. Sama halnya dengan kita, jangan pernah bilang kalau kita adalah orangnya egois hanya karena ingin diperhatikan. Tidak ada yang salah dengan kehendak kita untuk mendapatkan rasa sayang dan perhatian dari orang lain.
Aku tak pernah menyalahkan ego dari setiap masalah yang kuhadapi, aku yakin bukanlah Ego ketika melihat seseorang sedang marah, aku yakin pula bukanlah ego yang berkata ketika seseorang mengambil keputusan yang mungkin pahit bagi diri kita, ego juga tidak akan memaksakan kehendaknya karena ku tahu Ego itu adalah langkah awal untuk menentukan sikap yang paling terbaik buat orang lain karena ia merupakan refleksi dari tindakan individu dalam keadaan SADAR mengenai diri sendiri.
Ada satu egoku yaitu “Aku kan bertahan hingga waktu yang berbicara” sesaat kalimat ini membuatku lupa akan satu hal, bahwa apapun itu saya tetaplah manusia biasa bukan malaikat, bukan HULK, bukan HANCOCK, bukan Panji manusia millennium dan bukan siapa-siapa. Tapi terkadang berfungsi sebagai bahan bakar juga loh, buat ngebakarin semangat ku yang udah mengering. Emang benar lah aku setuju dengan kalimat itu, namun saat waktu itu mulai berbicara (ciyeciye cam apa saja, plaskon) mungkin aku telah hancur berserakan, tetapi aku yakin akan ada yang kembali mencari keping demi keping puing-puing kehancuran itu dan membentuknya lebih indah dari sebelumnya.
Mengapa harus bertahan??
Selama masih ada seseorang yang dengan tulus mengucapkan sayang kepadamu maka itulah yang menjadi alasanmu untuk tetap tegar menghadapi kenyataan. Lalu bagaimana jika ia berbohong? Tersenyumlah (tapi jangan pareare), karena ia sedang mencari kebahagiaannya. Kita semua pasti gak sanggupkan melihat air mata orang yang kita sayangi pecah. Biarkan dia terbang, saat ia sadar pasti akan kembali jhe..insya allah, kalo nda kembali, just say it Mamed nah…..
Dalam hidup, seringkali kita memang harus mengalahkan ego diri untuk bisa mencapai hasil terbaik dan mencapai kata mufakat. Misalnya Sebagai orang tua kita merasa memiliki kuasa atas anak-anak kita, sebagai pejabat kita merasa memiliki kuasa atas bawahan kita, sebagai suami kita merasa memiliki kuasa lebih tinggi dibanding isteri, begitu seterusnya. (bisa juga dalam hal cowo cewe yang sedang pacaran heheh…. Yang memiliki kekuasaan masing2, itupun kalo udah di legitimasi sama masing2 pihak)
Namun terlepas dari apa pun yang kita sandang pada diri kita, sebenarnya ego diri kita lah yang harus kita kuasai. Bukan hal-hal diluar diri kita yang sulit kita kendalikan. Apapun yang terjadi di lingkungan kita, situasi dan kondisi yang ada di sekitar kita, tetaplah kita harus bisa menguasai diri kita terlebih dahulu (Menguasai ego itu bukan dengan melihat ego kita, tetapi melainkan makna apa yang ada di balik semua itu, apa yang akan kita dapatkan jika keluar dari ego tersebut)
Setelah kita bisa mengendalikan diri dan menjernih hati serta pikiran, insyaAllah apapun yang ada bisa kita terima dengan baik walaupun itu mungkin tidak sesuai dengan harapan kita. Dan hidup akan menjadi lebih mudah kita jalani walau rintangan pasti akan selalu ada menghadang.
Yang menjadi perkaranya ialah antara kita dengan Tuhan, tidak ada alasan bagi kita untuk berkepribadian mentah, Self revenge (berbalas dendam), Pada akhirnya ego jika tidak dapat dikalahkan dapat dimanage sedemikian rupa agar tidak merasuk kedalam alam bawah sadar kita. Tapi bagaimana mau di Manage kalo nda bisa di kalahkan, kan sama aja…Hmm kayaknya rasa sayang Mampu deh Ngebuat tu La Ego jatuh tersungkur, Rasa sayang mengalahkan segala-galanya. bahkan rasa takut kehilangan sekalipun karena hanya satu konsekuensi logis dari rasa sayang yakni Kedamaian dan ketentraman dalam menjalin hubungan ,jika itu tidak tercipta kata sayang perlu di klarifikasi kembali dalam kamus..
penggalan sajak by;Dharmalamajid
Ini bukan sebuah keberakhiran
Bukan pula saat horison semburatkan jingga di ujung hari.
Kita hanya tiba di satu titik perhentian
Untuk melepas penat sejenak
Untuk mengisi ulang perbekalan
Untuk menapak tilas sejauh mana kita telah berjalan
Sepanjang perjalanan lalu,
ada gumam
ada racauan
ada buraian pemikiran
ada persangkaan
tawa
tangis
Ada banyak hal tereja dalam kebersamaan, lalu termangu dalam kekinian
Detik ini ingin kuulas saja, sebuah epilog yang mungkin saja tak terkatakan karena ragu.
Aku bukan Kuntowijoyo yang melarang kalian jatuh cinta pada bunga-bunga
Bukan pula Danarto yang menjaring malaikat
Atau bahkan Hamsad Rangkuti yang melihat Biibir dalam Pispot
Bukan pula salah satu dari orang-orang Bloomington yang tersesat di Bumi Tambun Bungai
Aku hanyalah jukung di Bumi Manusia
…
Kita berpikir sejenak dimana letak kesalahan kita?.., tidak merasa bangga dengan kesalahan itu tapi berusaha untuk tidak mengulanginya.
bisakah kita membuktikan bahwa rasa sayang mampu mengalahkan EGO.
Buat teman-teman yang ngebaca ni tunggu jha sampe rasa sayang itu tumbuh, saat itu juga kita akan menerima dia apa adanya, bukan apa yg ada padanya…tunggu waktu yang berbicara
buat yang special dihatiku, thanks yah… dah jadi inspirasi buat aku…Love U so Much it Hurt
No comments:
Post a Comment