Pages

WELCOME TO MY COURT

WELCOME TO MY COURT
If you say my eyes beautiful it's because their looking at You

Monday, July 26, 2010

PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya Organisasi merupakan bagian dari MSDM dan Teori Organisasi. MSDM BO dilihat diri aspek prilaku, sedangkan Teori organisasi dilihat dari aspek sekelompok individu yang berkerjasama untk mencapai tujuan, atau organisasi sebagai wadah tempat individu bekerjasama secara rasional dan sistematis untuk mencapai tujuan.

Dalam pekembangannya, pertama kali BO dikenal di Amerika dan Eropa pada era 1970-an. Salah satu tokohnya : Edward H. Shein seorang Profesor Manajemen dari Sloan School of Management, Massachusetts Institute of Technology dan juga seorang Ketua kelompok Studi Organisasi 1972-1981, serta Konsultan BO pada berbagai perusahaan di Amerika dan Eropa. Salah satu karya ilmiahnya : Organizational Culture and Leadership.


Di Indonesia BO mulai dikenal pada tahun 80 - 90-an, saat banyak dibicarakan tentang konflik budaya, bagaimana mempertahankan Budaya Indonesia serta pembudayaan nilai-nilai baru. Bersamaan dengan itu para akademisi mulai mengkajinya dan memasukkannya ke dalam kurikulum berbagai pendidikan formal dan infomal. Salah satu pakar yang cukup gigih mengembangkan BO adalah Prof Dr. Taliziduhu Ndraha, seorang pakar Ilmu Pemerintahan.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam makalah ini ialah mengenai bagaimanakah penerapan budaya organisasi yang ada di Indonesia

1.3 Tujuan Dan Manfaat

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana gambaran budaya organisasi di lingkungan sekitar kita atau pada umumnya di Indonesia, menggambarkan nilai budaya organisasi yang dominant dan menjelaskan bagaimana memelihara budaya organisasi yang sehat.

Adapun yang menjadi manfaat dalam penulisan makalah ini dimaksudkan agar dapat menjadi bahan referensi bagi teman-teman mahasiswa sekalian dalam mencari informasi mengenai Budaya organisasi yang ada di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Budaya Organisasi

Pemahaman tentang budaya organisasi sesungguhnya tidak lepas dari konsep dasar tentang budaya itu sendiri, yang merupakan salah satu terminologi yang banyak digunakan dalam bidang antropologi. Dewasa ini, dalam pandangan antropologi sendiri, konsep budaya ternyata telah mengalami pergeseran makna. Sebagaimana dinyatakan oleh C.A. Van Peursen (1984) bahwa dulu orang berpendapat budaya meliputi segala manifestasi dari kehidupan manusia yang berbudi luhur dan yang bersifat rohani, seperti : agama, kesenian, filsafat, ilmu pengetahuan, tata negara dan sebagainya. Tetapi pendapat tersebut sudah sejak lama disingkirkan. Dewasa ini budaya diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap kelompok orang-orang. Kini budaya dipandang sebagai sesuatu yang lebih dinamis, bukan sesuatu yang kaku dan statis. Budaya tidak tidak diartikan sebagai sebuah kata benda, kini lebih dimaknai sebagai sebuah kata kerja yang dihubungkan dengan kegiatan manusia.

Kroeber dan Kluchon tahun 1952 menemukan 164 definisi Budaya. Akan tetapi pengertian yang penulis kemukakan di sini hanya yang terkait dengan BO. Taliziduhu Ndraha dalam bukunya Budaya Organisasi mengemukakan pendapat Edward Burnett dan Vijay Sathe, sebagai berikut :

• Edward Burnett
Budaya mempunyai pengertian teknografis yang luas meliputi ilmu pengetahuan, keyakinan/percaya, seni, moral, hukum, adapt istiadat, dan berbagai kemampuan dan kebiasaan lainnya yang didapat sebagai anggota masyarakat.
• Vijay Sathe
Budaya adalah seperangkat asumsi penting yang dimiliki bersama anggota masyarakat.

• Edgar H. Schein
Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi ekstrenal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh karena itu diajarkan/diwariskan kepada angota-anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan dan merasakan terkait degan masalah-masalah tersebut.

Dengan memahami konsep dasar budaya secara umum di atas, selanjutnya kita akan berusaha memahami budaya dalam konteks organisasi atau biasa disebut budaya organisasi (organizational culture). Adapun pengertian organisasi di sini lebih diarahkan dalam pengertian organisasi formal. Dalam arti, kerja sama yang terjalin antar anggota memiliki unsur visi dan misi, sumber daya, dasar hukum struktur, dan anatomi yang jelas dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Dapat disimpulkan bahwa Pada hakikatnya, budaya organisasi memiliki nilai yang baik bagi kemajuan suatu organisasi. Budaya organisasi merupakan salah satu perangkat manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi bukan merupakan cara yang mudah untuk memperoleh keberhasilan, dibutuhkan strategi yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu andalan daya saing organisasi. Budaya organisasi merupakan sebuah konsep sebagai salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.

2.2 Penerapan Budaya Organisasi

Dalam kerangka Penerapan Budaya Organisasi setelah memahami secara fundamental sebuah organisasi dan budayanya secara teoritis maka diperlukan yang namanya Langkah-Langkah Kegiatan Untuk Memperkuat Budaya Organisasi itu, yang antara lain ialah sebagai berikut:
1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi
2. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi
3. Memberikan contoh atau teladan
4. Membuat acara-acara rutinitas
5. Memberikan penilaian dan penghargaan
6. Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal
7. Koordinasi dan kontrol

Untuk membantu implementasi suatu budaya organisasi itu perlu mengukur kekuatan Budaya Organisasi itu sehingga strategi yang dijalankan berjalan proposional. Unsur-unsur yang merupakan ciri khas budaya kuat:
1. Kejelasan nilai-nilai dan keyakinan
2. Penyebarluasan nilai-nilai dan keyakinan
3. Intensitas pelaksanaan nilai-nilai inti

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Budaya Organisasi berkaitan erat dengan pemberdayaan karyawan (employee empowerment) di suatu perusahaan. Semakin kuat budaya organisasi, semakin besar dorongan par karyawan untuk maju bersama denga perusahaan, atau dengan kata lain budaya organisasi sangat berperan penting dalam menentukan kesuksesan sebuah organisasi atau perusahaan.

3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan mengenai budaya organisasi dalam kesempatan ini ialah:

  1. Sebaiknya lebih menigkatkan lagi inovasi dalam penerapan budaya agar tercipta kegairahan kerja oleh anggota organisasi atau perusahaan.
  2. Orientasi budaya organisasi hendaklah berlaku oleh semua elemen organisasi

DAFTAR PUSTAKA


Bahan-bahan Kursus Singkat Manajemen Eksecutive, Pusdiklat Jemen, Badiklat Dephan, Jakarta, 2001.

Eleri Sompson, “101 Ways Make a Professional Impact” (terjemahan) Penerbit Gramedia, Jakarta, 2002.

Gering Supriyadi dan Triguno, Budaya Kerja Organisasi Pemerintah, LAN, Jakarta, 2001.

Keputusan Menteri Pertahanan RI Nomor : KEP/19/M/XII/2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertahanan.

Mokhammad Abdul Mukhyi, “Pengantar Manajemen Umum” Penerbit Guna Darmua, Jakarta, 2001.

Wan Usman, “Modul Perkuliahan S-2 KSKN, UI, “Manajemen /Strategik”, Jakarta, 2004.

1 comment:

  1. berikut kami sajikan paper mengenai budaya organisasi

    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2662/1/Psi-7.pdf

    ReplyDelete