SALAH SIAPA

Oleh: Lm. Syuhada Redzky P. Firdaus Harris

Sungguh ironis
Melihat tanah air ditunggangi provokator
Melalui visi menggagas demokrasi bangsa,
Yang nyatanya hanya menabung deposito kejahatan
Yang sulit dikalkulasi

Apakah kita telah terinfeksi fatal oleh
Eksperimen kapitalis molekuler
Yang hanya bias mencipta karya controversial
Dan manipulasi orientalis

Adakah yang berduka, atas virus
Fanatisme personal dan loyalitas buta
Yang terus merembes dalam darah kita!
Mungkinkah ini invidualisme warisan sang
Diktator

Bisakah kita bernaung
Dibawah paying hukum ketika iklim Reformasi
Mulai mendung, sedang lingkaran elit penguasa
Ngorok diatas ranjang yang terbuat dari gonggongan
Ringkih kerongkongan bodoh


Kita mudah sekali terpolarisasi dan terbias
Oleh spektrum politik lacur
Ketika berusaha objektif dan proposional
Minderkah intuisi kita
Mengidentifikasi hedonisme individualistis
Untuk meraih kebahagiaan rasional atau berrevolusi
Menuju Marxisme yang didesain dari
Darah kaum permisif

Salah Siapa kalau Idealisme kita Diperkosa?...

Mengapa kita bodoh untuk percaya eksistenso orang ke tiga
Mengapa kita Tolo, saat dibuai keadilan semu
Mengapa kita Idiot, saat mental diinjak telapak korup
Mengapa kita terlalu goblok, dibius racun kabut kolonial
Mengapa kita miris, saat digelitik mitos kedigdayaan sekuler
Mengapa kita menganggap diri bersih, ketika mandi lumpur ilusi liberalis
Dibanding melacak
Sidik regulasi kekasih kita
Yang terkhianati

PROFIL PENULIS

Nama : La Ode M. Syuhada Redzky Poetera F. Harris
TTL : Kendari, 04 Februari 1989
Pendidikan : Mahasiswa FISIPOL Jurusan Administrasi Negara Universitas Haluoleo angkatan 2007
Pekerjaan : Internet Operator CV. Yama Surya Net
Alamat : JL. HEA Mokodompit, Asrama AFI No. 3A Kampus Baru, Kendari Sulawesi Tenggara
Telepon : 085241558287
E-mail : muhammad.laode@yahoo.co.id
Website : www.Ankhgaraalharris.blogspot.com
Judul Cerpen : Lafaz Pengembara ( kupersembahkan Buak Kakak Nandun yang tersayang, How Much I love You, my sister )
Hoby : Basketball, Membaca dan Menulis
Pesan : Terbiasalah dengan kata tidak karena kenyataan itu tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan.